Senin, 17 November 2008

Setting Internet Ubuntu

Kesibukan demi kesibukan yang menghampiri seakan tidak menyisakan banyak waktu bagi saya untuk melihat ini dan itu di Ubuntu. Ditambah lagi dengan komputer saya yang kemudian mati mendadak dan menyisakan “hang” -P

Dengan berbagai keadaan saya kemudian melakukan instalasi ulang Ubuntu dan mulai meneruskan belajar saya untuk mengutak-atik Ubuntu.

Jika pada postingan terakhir saya menginformasikan akan melanjutkan belajar saya pada multimedia, dengan postingan ini maka saya nyatakan kalo postingan multimedia akan saya tunda terlebih dahulu. Sementara ini saya perlu belajar sesuatu yang dapat saya pakai untuk mendukung pekerjaan saya yaitu koneksi internet.

Untuk terkoneksi ke internet, ada 3 syarat mutlak yang harus dipenuhi, yaitu perangkat keras yang berupa modem, perangkat lunak yang berupa program untuk melakukan koneksi dan koneksi internet itu sendiri.

Untuk modem, saya memakai modem USB D-Link 562M yang saya beli seharga Rp. 210.000. Untuk koneksi saya pakai Telkomnet karena pada saat ini, Telkomnet menyediakan kemudahan mengakses internet tanpa birokrasi pendaftaran.

Dengan berbekal pengalaman saya di Jendela yang dengan begitu mudahnya dapat tersambung ke internet dengan perangkat-perangkat di atas, di Ubuntu saya mendapatkan kenyataan yang berlawanan bagai bumi dan langit.

Jika di Jendela modem USB D-Link 562M saya dapat terdeteksi dengan begitu saja dan kita hanya tinggal memasukkan CD driver untuk kemudian modem terpasang dengan sempurna, di Ubuntu segalanya berbeda dan saya sempat terkejut dibuatnya.

Di Ubuntu, modem USB D-Link 562M saya hanya terdeteksi sebagai HSF Conexant Modem. Ini dapat dilihat melalui

System>Preference>Hardware Information
Nah lucunya, ketika saya tanya Ubuntu dengan melalui menu Help untuk modem dial up, saya diinformasikan untuk melakukan download program ScanModem. Lha bagaimana saya bisa download kalo untuk melakukan koneksi saja saya tidak bisa -(

Maka kembalilah saya kepada Jendela, tempat saya mencari informasi tentang bagaimana modem saya dapat terpasang dan dapat digunakan. Setelah mencari kesana dan kesini di dalam lautan Google, saya mendapatkan informasi untuk melakukan perintah berikut di terminal.

$ sudo wvdialconf /etc/wvdial.conf

Terminal merupakan program dimana kita bisa menuliskan baris perintah kemudian mengeksekusinya dengan menekan tombol Enter. Padanan program Terminal di Jendela adalah Command Prompt. Setelah saya lakukan perintah di atas, ternyata tidak menghasilkan output yang semestinya alias modem tidak terdeteksi.

Maka ritual mencari kesana dan kesini saya lakukan lagi, saya menemukan informasi kalau mungkin bisa dicoba untuk menggunakan driver dari Dell karena mereka sudah mengeluarkan produk yang sudah terinstall dengan Ubuntu dan menggunakan Conexant HSF Modem. Maka segeralah saya meluncur ke TKP dan mengunduh driver tersebut.

Setelah melakukan download, masalah yang baru kemudian timbul, bagaimana cara install-nya -P File dari Dell tersebut berekstensi .DEB yang kalau sepengetahuan saya merupakan program installer dari distro Linux Debian atau seperti .EXE pada Jendela. Ritual mencari-cari informasi saya lakukan lagi dan menemukan kalau cara menginstalnya cukup mudah.

Pertama-tama, file hasil download kita simpan di direktori tertentu, dari instruksi yang saya dapatkan, file tersebut saya simpan di folder
/tmp

di drive
FileSystem.

Kemudian dilakukan perintah berikut di
Terminal

$ cd /tmp
$ sudo dpkg -i hsfmodem_7.60.00.06oem_i386.deb


dan kemudian akan keluar tulisan-tulisan yang saya tidak begitu mengerti artinya. Pokoknya kemudian saya Enter dan kemudian komputer saya restart dan setelah masuk ke Ubuntu lalu muncul menu yang menginformasikan kalo program “in use”.

Sampai pada langkah ini, secara sistem saya kemudian memerlukan program untuk dapat melakukan koneksi ke internet seperti halnya di Jendela. Namun saya tidak menemukan satupun petunjuk yang dapat menghubungkan saya dengan internet melalui Ubuntu. Bahkan menu Help di Ubuntu tidak terlalu membantu karena diinformasikan kalau support untuk modem dial up di Ubuntu tidak banyak.

Maka saya kembali lagi ke Jendela -P Mencari tahu di bagaimana supaya bisa terhubung dengan internet dan saya menemukan informasi kalau ada beberapa cara seperti memakai

wvdial.

Saya kemudian menuliskan perintah

wvdial.conf

lagi dan menghasilkan tulisan seperti ini

$ sudo wvdialconf /etc/wvdial.conf
Password:
Editing `/etc/wvdial.conf’.

Scanning your serial ports for a modem.

Modem Port Scan: Scanning ttySHSF0 first, /dev/modem is a link to it.
ttySHSF0: ATQ0 V1 E1 — OK
ttySHSF0: ATQ0 V1 E1 Z — OK
ttySHSF0: ATQ0 V1 E1 S0=0 — OK
ttySHSF0: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 — OK
ttySHSF0: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 — OK
ttySHSF0: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0 — OK
ttySHSF0: Modem Identifier: ATI — 56000
ttySHSF0: Speed 4800: AT — OK
ttySHSF0: Speed 9600: AT — OK
ttySHSF0: Speed 19200: AT — OK
ttySHSF0: Speed 38400: AT — OK
ttySHSF0: Speed 57600: AT — OK
ttySHSF0: Speed 115200: AT — OK
ttySHSF0: Speed 230400: AT — OK
ttySHSF0: Speed 460800: AT — OK
ttySHSF0: Max speed is 460800; that should be safe.
ttySHSF0: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0 — OK
ttyS0: ATQ0 V1 E1 — failed with 2400 baud, next try: 9600 baud
ttyS0: ATQ0 V1 E1 — failed with 9600 baud, next try: 115200 baud
ttyS0: ATQ0 V1 E1 — and failed too at 115200, giving up.
Modem Port Scan: S1 S2 S3 SHSF1 SHSF2 SHSF3 SHSF4 SHSF5
Modem Port Scan: SHSF6 SHSF7

Found a modem on /dev/ttySHSF0, using link /dev/modem in config.
Modem configuration written to /etc/wvdial.conf.
ttySHSF0: Speed 460800; init “ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0″

Tulisan di atas sepertinya menginformasikan kalau modem saya dapat terdeteksi yang ditandai dengan tulisan OK yang banyak -P dan tulisan

Found a modem on /dev/ttySHSF0, using link /dev/modem in config.

Karena modem sudah terdeteksi, maka saya coba lakukan lagi perintah wvdial di terminal dan keluar tulisan sebagai berikut :

$ wvdial
–> WvDial: Internet dialer version 1.56
–> Initializing modem.
–> Sending: ATZ
ATZ
OK
–> Sending: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
OK
–> Modem initialized.
–> Configuration does not specify a valid phone number.
–> Configuration does not specify a valid login name.
–> Configuration does not specify a valid password.

Dari hasil tersebut saya simpulkan kalau saya perlu mengisi beberapa parameter seperti nomor telpon, username dan password yang sudah biasa kita lakukan di Jendela.
Nah, masalahnya saya belum tahu bagaimana cara melakukan editing konfigurasi seperti itu. Saya kemudian mencari-cari lagi dan mendapatkan informasi kalau dapat dilakukan dengan perintah

$ sudo gedit /etc/wvdial.conf

Dari perintah itu memunculkan program Gedit namun tidak ada tulisan apa-apa alias kosong. Cari-cari informasi lagi -( dan menemukan info untuk mudahnya dilakukan perintah berikut

$ sudo su
Password:
#

Setelah melakukan perintah di atas maka tanda $ berubah menjadi # yang mengindikasikan kalau saya sudah mendapatkan akses root yang kemudian saya gunakan untuk membuka

Gedit

dan mengubah wvdial.conf

# gedit /etc/wvdial.conf

ini adalah isi dari

wvdial.conf

sebelum saya edit

[Dialer Defaults]
Init1 = ATZ
Init2 = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
Modem Type = Analog Modem
; Phone =
ISDN = 0
; Password =
New PPPD = yes
; Username =
Modem = /dev/modem
Baud = 460800

dan ini adalah hasil yang sudah saya edit

[Dialer Defaults]
Init1 = ATZ
Init2 = ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
Modem Type = Analog Modem
Phone = 080989999
ISDN = 0
Password = telkom
New PPPD = yes
Username = telkomnet@instan
Modem = /dev/modem
Baud = 460800

Perhatikan untuk tanda “;” di depan Phone, Password dan Username karena tanda inilah yang membuat saya pusing tujuh keliling dengan pertanyaan mengapa wvdial tidak dapat membaca konfigurasi pada

wvdial.conf

-P

Setelah semuanya beres maka kita tinggal melakukan koneksi. Seperti yang sudah saya informasikan di atas, koneksi yang saya pakai dengan modem analog USB saya adalah Telkomnet dari telkom. Sebuah pilihan untuk belajar yang menurut saya paling mudah saat ini karena tidak adanya proses registrasi untuk menggunakannya walau dari sisi harga saya anggap masih mahal.

Untuk melakukan koneksi internet dengan

wvdial

dilakukan melalui

Terminal

dan akan menghasilkan hasil seperti berikut :

$ wvdial
–> WvDial: Internet dialer version 1.56
–> Cannot set information for serial port.
–> Initializing modem.
–> Sending: ATZ
ATZ
OK
–> Sending: ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
ATQ0 V1 E1 S0=0 &C1 &D2 +FCLASS=0
OK
–> Modem initialized.
–> Sending: ATDT080989999
–> Waiting for carrier.
ATDT080989999
CONNECT 460800
~[7f]}#@!}!F} )}!}$}&@}%}&D\be}”}&} } } } }1}$}&@}7}$}” }#}$@#}3})}#}(} }#}*4FJ}#~
–> Carrier detected. Waiting for prompt.
~[7f]}#@!}!G} )}!}$}&@}%}&D\be}”}&} } } } }1}$}&@}7}$}” }#}$@#}3})}#}(} }#}*4Fp}-~
–> PPP negotiation detected.
–> Starting pppd at Wed Aug 29 13:39:12 2007
–> Warning: Could not modify /etc/ppp/pap-secrets: Permission denied
–> –> PAP (Password Authentication Protocol) may be flaky.
–> Warning: Could not modify /etc/ppp/chap-secrets: Permission denied
–> –> CHAP (Challenge Handshake) may be flaky.
–> Pid of pppd: 6205
–> Using interface ppp0
–> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
–> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
–> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
–> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
–> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
–> local IP address 61.94.146.100
–> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
–> remote IP address 61.94.146.3
–> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
–> primary DNS address 202.134.1.10
–> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
–> secondary DNS address 202.134.0.155
–> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]

sampai di sini kita sudah dapat melakukan browsing menggunakan Firefox yang terinstall secara default di Ubuntu. Untuk memutuskan koneksi dapat dilakukan dengan menekan tombol Ctrl dan C yang menghasilkan tulisan berikut

Caught signal 2: Attempting to exit gracefully...
–> Terminating on signal 15
–> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
–> Connect time 0.4 minutes.
–> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
–> pppd: �[08][06][08]�[10][06][08]
–> Disconnecting at Wed Aug 29 13:39:38 2007

Fiuh…
Cukup dulu untuk saat ini, sejak install Ubuntu saya sudah belajar untuk Open Office, instalasi printer dan internet. Hal-hal yang menurut saya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kerja. Open Office dan instalasi printer saya rasa cukup mudah dengan antar muka pengguna berupa grafis dan cukup dilakukan dengan mouse.

Sementara untuk internet masih cukup komplek dengan perintah-perintah yang kurang lazim bagi orang-orang awam saat ini. Untuk ke depan semoga ada cara yang lebih praktis dan mudah untuk dapat terkoneksi internet melalui Ubuntu.

Untuk postingan berikut, saya akan coba belajar mengenai multimedia yang kemarin sempat terlewat. Saya sudah sedikit mencoba dan tidak berhasil memainkan file MP3 milik saya.